Senin, 23 Desember 2013

CV Rahayu Agro Mandiri

PROFIL USAHA

A.    Sejarah Usaha

CV. Rahayu Agromandiri merupakan salah satu usaha berskala mikro kecil menengah (UMKM) yang beralamat di Jalan Kenanga Gang IV Kelurahan Sumampir Kecamatan Purwokerto Utara. Usaha ini didirikan oleh Ibu Sri Widarni seorang dosen Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman sejak tahun 1996. Usaha yang dirintis beliau berawal dari dua buah kolam yang disewa dari petani ikan yang ada di daerah tersebut. Setelah merasakan hasil yang cukup menguntungkan dari usaha tersebut, beliau memberanikan diri untuk meminjam modal berupa kredit dari bank untuk membeli salah satu kolam sebesar 12 juta rupiah pada tahun 1997.
Semenjak itu, usaha beliau mulai berkembang dan merambah bisnis di dunia peternakan khususnya ternak puyuh petelur yang dimulai sejak tahun 2002 dan usaha penggemukan sapi yang dimulai tahun 2011. Dengan luas areal usaha sekitar 200 ubin, beliau mengusahakan budidaya ikan air tawar, peternak puyuh petelur dan usaha penggemukan sapi.
Jenis ikan yang dibudidayakan beraneka ragam, diantaranya yaitu ikan gurami, mujair, patin, dan melem. Untuk budidaya ikan gurami sendiri, beliau mengusahakan dalam beberapa tingkatan, mulai dari pembibitan, pemijahan hingga pembesaran. Untuk jenis ikan lainnya, beliau focus pada pembesaran ikan hingga tingkatan ikan siap konsumsi.
Untuk jenis usaha peternakan puyuh petelur, beliau telah memiliki sekitar 2000 ekor burung puyuh, yang mempunyai masa produktif selama 2 tahun. Dalam satu hari usaha ini dapat memberikan penghasilan bersih sebesar 100-200 ribu rupiah. Bibit puyuh yang sudah tidak produktif (afkir) akan digantikan dengan puyuh produktif yang didapatkan dari mitra usaha beliau.
Penggemukan sapi merupakan usaha baru yang beliau geluti sejak tahun 2011, dengan modal awal kredit dari bank. Beliau menggunakan sistem bagi hasil dengan masyarakat sekitar yang membantu beliau merawat dan membesarkan sapi. Saat ini sapi yang dimiliki berjumlah 12 ekor.

B.    Motivasi dalam memulai usaha

Hobi beliau di pertanian dan kenangan masa kecil yang dibesarkan di lingkungan pertanian yang sangat kental, merupakan motivasi utama beliau untuk memulai usaha ini. Ibu Sri Widarni yang merupakan lulusan sarjana pertanian serta menjadi dosen pertanian merasa memiliki tanggung jawab social untuk membuka pandangan masyarakat khususnya generasi muda bahwa usaha di bidang pertanian cukup menjanjikan dan sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
Selain itu, rasa ingin memberikan contoh yang baik kepada mahasiswanya bahwa ilmu yang telah dipelajari akan lebih bermanfaat bila dapat diaplikasikan langsung di kehidupan nyata. Dengan demikian, aplikasi ini diharapkan dapat menyeimbangkan kehidupan dengan memberikan nilai manfaat hidup kepada sesama manusia.
Beliau juga termotivasi dari kesuksesan orang tua yang merupakan seorang petani tembakau sukses di Temanggung. Ibu Sri Widarni merasa tidak mau kalah dengan kesuksesan orang tuanya, yaitu dengan cara memulai usahanya sendiri dari nol.

C.    Kendala yang dihadapi dalam mengembangkan usaha

Berbagai kendala yang beliau hadapi yaitu berkaitan tentang permasalahan pasar, budidaya dan manajemen. Kendala pertama yaitu pasar, kesulitan dalam menemukan pasar yang dapat dipercaya dan berkomitmen. Pada awal usaha, belum ada pengalaman dalam memasarkan produk yang dihasilkan, sehingga beliau belum mendapatkan keuntungan yang maksimal. Beliau juga pernah mengalami beberapa kali penipuan berkenaan dengan pemasaran ikan dan sapi. Hal ini menjadikan beliau sempat mengalami kerugian yang cukup besar. 
Kendala selanjutnya yaitu berkaitan dengan budidaya, berupa hewan ternak yang sakit dan berbagai gangguan dari luar seperti predator. Ternak yang sakit biasanya dikarenakan bakteri protozoa sehingga mengganggu pada sistem pencernaan hewan tersebut. Ketika hewan mengalami gangguan pencernaan, maka nafsu makannya akan berkurang sehingga hewan tersebut akan kurus dan tampak kurang menarik untuk dilirik pembeli.
Manajemen merupakan kendala yang tidak pernah surut dari dunia usaha. Salah satunya dalah manajemen sumber daya manusia. Beliau kesulitan dalam mencari tenaga kerja yang mau dan mampu bekerja di bidang pertanian. Banyak yang beranggapan bahwa pekerjaan di bidang pertanian tidak membanggakan, sehingga hanya sedikit orang yang bersedia bekerja di bidang tersebut.




D.    Manajemen yang dilakukan untuk mengatasi kendala

Berbagai macam kendala yang ada dalam menjalankan usaha menjadikan Ibu Sri Widarni harus melakukan tindakan-tindakan manajemen untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut, agar tidak mengganggu keberlangsungan usaha.
Pendalaman pasar melalui pengamatan dan pengalaman pemasaran produk ikan konsumsi, ikan anakan, telur puyuh, dan sapi beliau kembangkan hingga mendapatkan pelanggan tetap. Beliau meminimalisir kemungkinan terulangnya kejadian penipuan yang pernah beliau alami dengan mempelajari terlebih dahulu pencalon pembeli yang baru beliau kenal. Pendekatan kekeluargaan dan pelayanan yang maksimal serta menjaga kepercayaan merupakan tindakan manajemen yang diwajibkan oleh Ibu Sri Widarni guna mendapatkan posisi yang baik dalam pasar.
Kendala budidaya lebih dapat diminimalkan oleh beliau, karena beliau sering mengikuti pelatihan-pelatihan yang mendukung usaha yang dijalani yaitu tentang aplikasi teknologi dalam budidaya.   Selain itu pasangan yang berprofesi sebagai dosen di bidang Agroteknologi juga sering memberikan masukan positif yang membantu menyelesaikan masalah budidaya.
Permasalahan sumberdaya manusia diusahakan Ibu Sri Widarni dengan menjaga hubungan baik degan pekerja. Pekerja yang mendapatkan gaji yang tidak besar dari usaha tersebut, diperbolehkan untuk bekerja di tempat yang lain guna mendapatkan pendapatan tambahan. Dengan seperti itu, diharapkan pekerja akan lebih betah bekerja disana dan mampu loyal.

E.    Manajemen untuk mengembangkan usaha

Sektor industri kecil (dan menengah) memiliki kontribusi yang nyata bagi pengatasan masalah pengangguran dan masalah perekonomian kawasan perkotaan. ILO melaporkan bahwa 60% buruh di kota-kota negara berkembang diserap oleh sektor informal dan kegiatan pada usaha kecil dan menengah (UKM). Dilaporkan juga bahwa peran sektor UKM sangat penting karena mampu menciptakan pasar-pasar, mengembangkan perdagangan, mengelola sumber alam, mengurangi kemiskinan, membuka lapangan kerja, membangun masyarakat dan menghidupi keluarga mereka tanpa kontrol dan fasilitas dari pihak pemerintah daerah yang memadai (ILO, 1991 dan Reddy et.al., 2002). Di Indonesia, sektor UKM bahkan menjadi tumpuan kehidupan yang semakin besar sejak terjadinya krisis ekonomi yang dimulai pada tahun 1997 (Sarosa, 2000).
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah patut untuk mendapatkan perhatian lebih agar dapat berkembang di berbagai daerah di Indonesia. Dengan berkembangnya sektor usaha yang menyebar rata di berbagai wilayah, diharapkan akan membantu pemerataan pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah di Indonesia.
Potensi yang baik dari usaha skala mikro kecil dan menengah tersebut harus mendapatkan pengelolaan yang baik dari pengusaha. Pentingnya sistem manajemen harus mulai dipahami oleh pengusaha. Banyaknya pengusaha yang belum sadar akan pentingnya manajemen yang baik dan rapi untuk perkembangan usaha menjadikan beberapa usaha belum mendapatkan kepercayaan dari pihak-pihak yang sebenarnya bisa membantu pengembangan usahanya.
CV Rahayu Agromandiri merupakan salah satu usaha berskala UMKM yang telah memahami pentingnya system manajemen yang baik untuk pengembangan usahanya. Dengan latar belakang pemilik sekaligus pengelola usaha yang berpendidikan S2 yang sesuai dengan bidang usahanya, Ibu Sri Widarni telah dengan baik mengerti bagaimana pengelolaan usaha yang dapat membantu usaha untuk terus berkembang dari waktu ke waktu.
1.    Manajemen sumber daya manusia
Menurut Edwin B. Flippo manajemen sumberdaya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat.
CV Rahayu Agromandiri menerapkan system manajemen sumberadaya manusia dengan sederhana. Pegawai yang berjumlah kurang lebih tiga orang, yang merupakan orang yang ada di sekitar lingkungan tempat usaha, dikelola di bawah komando Ibu Sri Widarni sebagai pemilik sekaligus pengelola usaha. Semua fungsi-fungsi dalam manajemen sumberdaya manusia serta semua keputusan berkaitan dengan sumberdaya manusia berada mutlak di tangan beliau.
a.    Perekrutan Pegawai
Pegawai tetap berjumlah tiga orang yang merupakan orang daerah sekitar tempat usaha CV Rahayu Agromandiri. Pegawai bertugas untuk melakukan perawatan terhadap puyuh berupa pembersihan kandang puyuh dan pengambilan telur setiap pagi hari.
Perawatan terhadap kolam ikan hanya dilakukan beberapa hari sekali untuk sekedar mengecek kondisi ikan dan memberikan pakan tambahan. Pakan harian didapatkan dari kotoran burung puyuh yang diusahakan dalam satu lokasi.
Perawatan sapi dilakukan oleh pekerja lain yang mendapatkan penghasilan dari system bagi hasil dari penjualan sapi. Pegawai tersebut juga merupakan orang daerah sekitar.
System perekrutan dengan memanfaatkan sumberdaya manusia yang ada di sekitar tempat usaha merupakan manajemen yang diterapkan oleh Ibu Sri Widarni. Hal ini dilakukan dengan alasan sumberdaya yang ada di sekitar tempat usaha tidak membutuhkan biaya transport sehingga harganya yang lebih murah. Selain itu, dengan digunakannya sumberdaya sekitar tempat usaha akan menghemat biaya keamanan karena pegawai juga akan sekaligus menjaga tempat bekerjanya.
Ibu Sri Widarni belum menggunakan jasa orang luar untuk melakukan pekerjaan selain pekerjaan di lapangan. Kegiatan pemasaran, dan kegiatan manajemen keuangan semua di handle langsung oleh Ibu Sri Widarni. Hal ini dikarenakan Ibu Sri Widarni masih merasa sanggup untuk melakukan semuanya dengan tenaga sendiri, serta menghemat biaya gaji.
b.    Pemberian Hadiah dan Bonus
Guna menjaga loyalitas pegawai dan kinerja agar tetap maksimal, Ibu Sri Widarni sebagai pemilik usaha menyiapkan bonus-bonus tersendiri untuk pegawai pada moment-moment tertentu. Bonus yang diberikan dapat berupa uang tunai maupun bingkisan sembako dan lainnya.
Adanya tunjangan hari raya, pemberian bingkisan dan bonus-bonus lain ketika usaha mendapatkan keuntungan lebih menjadikan stimulan motivasi yang baik untuk iklim kerja pegawai. Dengan begitu pekerja akan merasa senang dan akan meningkatkan produkstivitasnya.
c.    Pelatihan dan Pengembangan Kemampuan Pegawai
Kemampuan pegawai yang belum berpengalaman dalam usaha budidaya burung puyuh menjadi kendala awal pada usaha yang akan dijalankan Ibu Sri Widarni. Akan tetapi dengan mengikutinya pelatihan oleh Ibu Sri Widarni, ilmu yang didapatkan oleh beliau ditularkan kepada pegawai-pegawainya agar dapat diaplikasikan dalam usaha budidayanya.
System ini terus dikembangkan oleh Ibu Sri Widarni. Banyak pelatihan yang diikuti oleh beliau maupun oleh pegawai beliau. Selain itu pengembangan kemampuan melaui pengalaman dan penambahan pengetahuan dengan membaca terus dilakukan oleh beliau.
Diharapkan dengan berkembangnya kemampuan pegawai akan mampu mengurangi biaya resiko kegagalan usahanya, baik di usaha burung puyuh, usaha budidaya ikan air tawar, maupun usaha penggemukan sapi di CV Rahayu Agromandiri.
d.    Pendekatan Personal Terhadap Pegawai
Manusia sebagai makhluk social membutuhkan rasa nyaman dalam bekerja. Rasa nyaman dapat diperoleh melaui beberapa hal, baik dengan kondisi tempat bekerja yang nyaman untuk bekerja, hubungan baik antar pekerja maupun hubungan baik dengan pemilik usaha.
Hal tersebut yang menjadikan Ibu Sri Widarni merasa sangat penting menjaga hubungan baik dengan pegawai. Sebagai pribadi yang hangat, pendekatan secara personal dengan menjalin hubungan baik kepada pegawai, diharapkan mampu memberikan rasa nyaman yang lebih baik kepada pegawai.
2.    Manajemen keuangan
a.    Modal Awal Usaha
Awal kegiatan usaha yang dilakukan Ibu Sri Widarni yaitu pada tahun 1996 yang dimulai dengan menyewa kolam ikan, kolam tersebut digunakan untuk budidaya atau pembesaran ikan gurame. Setelah berjalan empat bulan, ternyata usaha pembesaran ikan gurame tersebut memberikan keuntungan, sehingga usaha tersebut terus dilanjutkan. Kemudian pada tahun kedua atau tahun 1997 beliau mampu membeli kolam ikan tersebut. Dana yang digunakan untuk membeli kolam tersebut yaitu 50% dari uang pribadi dan 50% meminjam ke bank sebesar Rp 12.000.000,00.
Ibu Sri Widarni mengelola keuangannya sendiri dengan baik sehingga dalam waktu cepat, beliau dapat mengembalikan pinjamannya ke bank. Pada tahun-tahun berikutnya Ibu Sri Widarni terus mengembangkan usahanya hingga pada tahun 2002 beliau memulai beternak puyuh dan pada tahun 2011 mulai beternak sapi.
b.    Perputaran Modal dan Modal Pengembangan Usaha
Perputaran modal yang dilakukan Ibu Sri Widarni untuk mengembangkan kegiatan usahanya yaitu menggunakan sebagian besar modal pengembalian usaha dan keuntungannya untuk kegiatan operasional dan selebihnya digunakan untuk investasi. Selain itu, beliau juga meminjam sejumlah dana ke bank guna mengembangkan usahanya agar lebih banyak lagi. Ibu Sri Widarni selalu mampu mengembalikan pinjaman tersebut sebelum jatuh temponya, maka bank pun mempunyai kepercayaan penuh pada beliau karena bersifat bankable.
Pengalokasian untuk kegiatan operasional sebesar 75% dan untuk investasi sebesar 25%. Kegiatan operasional tersebut digunakan untuk operasional budidaya ikan gurame, beternak puyuh, dan beternak sapi serta mengembangkan kegiatan usahanya tersebut. Perputaran modal yang diterapkan selalu berjalan seperti demikian, sehingga kegiatan usahanya dapat terus berkembang.
3.    Manajemen produksi
a.    Sistem Produksi Budidaya Puyuh Petelur
Pada usaha pemeliharaan puyuh petelur, yang menjadi hasil utamanya adalah produksi telurnya yang dipanen setiap hari selama masa produksi berlangsung. Siklus produksi puyuh petelur yaitu antara 15 sampai 18 jam per hari. Sedangkan yang merupakan hasil tambahan antara lain berupa daging afkiran, tinja dan bulu puyuh. Kotoran puyuh tersebut dimanfaatkan untuk pakan ikan gurame yang kolamnya berada persis di bawah kandang puyuh petelur. Masa produktif puyuh petelur adalah selama dua tahun, setelah itu puyuh petelur tersebut dijual dalam bentuk daging afkiran ke rumah makan-rumah makan.
Pekerja yang diperlukan untuk memelihara puyuh petelur antara lain yaitu untuk membersihkan kandang, memberi makan puyuh, dan mengambil telur hasil panen puyuh. Jika diperhitungkan maka keuntunagn bersih per hari yang diperoleh Ibu Sri Widarni yaitu sebesar Rp 150.000,00 sampai Rp 200.000,00 atau sebesar Rp 6.000.000,00 per bulan.
b.    Sistem Produksi Budidaya Ikan Air Tawar
Produksi budidaya ikan air tawar yang dilakukan oleh Ibu Sri Widarni antara lain meliputi pendederan dari P1 sampai P, peneluran ikan, pemijahan telur di sawah, penjualan telur yang telah menetas, dan pembelian bibit dari luar, hingga dibesarkan sampai ikan konsumsi. Luas kolam yang digunakan untuk budidaya ikan adalah 200 ubin.
c.    Sistem Produksi Usaha Penggemukan Sapi
Usaha penggemukan sapi yang dilakukan oleh Ibu Sri Widarni yaitu membeli sapi anakan yang berusia lebih dari satu setengah tahun, dan sapi yang dibeli tersebut dipilih sapi yang kurus tetapi sehat. Jumlah sapi yang dimiliki oleh Ibu Sri Widarni yaitu delapan ekor. Pemeliharaan dan penggemukan sapi tersebut dikerjakan oleh orang lain dengan sistem bagi hasil. Beliau menyerahkan kepada tetangganya yang rumahnya berada dekat dengan kandang sapi. Hal tersebut dilakukan sebagai wujud kepedulian Ibu Sri Widarni terhadap aspek sosial.
Hal yang perlu diperhatikan dalam memelihara sapi yaitu kandang yang bersih, pakan yang cukup dan tersedia, sehingga sapi dapat makan dengan lahap. Gangguan yang kadang terjadi yaitu sapi sakit dan mengalami masalah pencernaan, sehingga nafsu makan menjadi menurun.
4.    Manajemen pemasaran
a.    Pasar Yang Telah Dijangkau
Tempat-tempat yang telah dijangkau dalam kegiatan pemasaran produk-produk hasil usaha Ibu Sri Widarni antara lain yaitu rumah makan-rumah makan, serta ada pula pedagang yang datang langsung ke rumah Ibu Sri Widarni untuk membeli ikan gurame.
b.    Pasar Tujuan Pengembangan Usaha
Tempat-tempat yang hendak dituju guna memperluas usaha Ibu Sri Widarni agar lebih berkembang adalah beberapa swalayan atau supermarket di daerah purwokerto seperti Moro, dan Rita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar